Assalamu'alaikum.........

selamat datang di blog saya *haris ilmawati*...:) dengan adanya blog ini saya sangat,sangat,sangaatt berharap bisa memberikan manfaat,menambah wawasan,mencurahkan pengetahuan, berbagi pengalaman...dan tentu saja mendapat nilai A+ dari pak dosen*sedikit melirik*..hehehe


Selasa, 17 Januari 2012

ILMU ALAMIAH DASAR


Ciptaan Allah di alam semesta ini tiada yang sia-sia, semuanya diciptakan berdasarkan desain dan akurasi yang sempurna. Disebutkan dalam surat al-Furqon ayat 2, “Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.”

Melalui alam semesta manusia memeroleh isyarat dan petunjuk dari benda-benda angkasa disebabkan adanya pergerakan dan peredaran dari benda langit ini. Bintang, matahari, rembulan dan seluruh planet dan satelitnya berputar disekitar alam dengan melalui jalur yang telah ditentukan Allah.

Panas yang diciptakan Allah pada matahari terukur dengan presisi yang amat tinggi. Panas ini berubah dari pagi dan siang hari serta bermanifestasi seiring dengan pergantian musim. Panas matahari juga bervariasi di antara waktu fajar dan tengah hari tanpa melalui batas ekstrim yang telah ditentukanNya.

Coba sesaat kita bayangkan, apa yang akan terjadi apabila panas matahari melampaui batas yang telah ditetapkan. Seluruh isi bumi ini akan hangus terbakar olehnya. Sebaliknya, apabila panas ini berkurang dari ketentuanNya, pasti akan membekulah bumi dan semua yang ada di dalamnya. Kalau itu yang terjadi, tentu kehidupan ini akan berakhir sama sekali!

Diantara keagungan hikmah yang terkandung adalah diciptakannya galaksi-galaksi yang menjaga kestabilan alam sampai pada batas waktu yang telah ditetapkan. Kestabilan ini berlangsung tanpa henti dan tanpa perubahan. Seandainya saja posisi satelit dan bintang-bintang berubah adakah kekuatan dan kemampuan yang  memperbaikinya kecuali Allah SWT?
Perubahan yang kita bayangkan itu seandainya benar-benar terjadi, maka pastilah akan timbul dampaknya pada bumi, sebab kestabilan bumi tempat manusia, hewan dan tumbuhan hidup tak dapat dipisahkan  dari kestabilan tata surya alam semesta. Yang pasti dan jelas, semua persoalan yang terjadi di alam semesta ini berjalan sesuai dengan kehendak dan iradah serta kekuasaan Allah, Zat Yang Maha Pengatur! AturanNya tidak mengalami penyusutan dan perubahan serta tidak melanggar ketentuan waktu yang telah digariskan.

Di dalam surat al-Anbiyaa’ ayat 33 Allah menegaskan bagaimana Dia telah menciptakan malam dan siang, matahari dan rembulan, yang masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. Perhatikan pula bagaimana Allah memperjelas hal ini di dalam surat Yaa Siin ayat 39:
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
Allah menetapkan jarak-jarak tertentu bagi peredaran bulan, sehingga pada setiap jarak tersebut ia mengalami perubahan, baik dalam bentuk, ukuran dan kekuatan sinarnya. Mula-mula bulan timbul kecil dengan cahaya yang lemah. Kemudian ia berubah menjadi bulan sabit dengan wajah melengkung dan sinar yang lebih terang. Akhirnya bentuk rembulan pun menjadi semakin sempurna, bulat purnama dengan sinar kemilau menerangi alam semesta.

Kemudian, pada ayat berikutnya Allah menegaskan sunnatullah yang demikian akuratnya sehingga tidaklah mungkin terjadi geseran atau tabrakan antara matahari dan rembulan, atau datangnya malam mendahului siang. Semuanya berjalan menurut dan sejalan dengan apa yang Ia tetapkan. Benda-benda angkasa ini senantiasa bergerak menurut manzilahnya yang telah diatur Allah dengan ketepatan yang luar biasa!
Alangkah tiada berartinya kemampuan manusia jika dibandingkan dengan kemampuan Allah. Pengaturan lalu lintas di muka bumi diatur dengan segala bentuk peralatan dan peringkat canggih, rambu-rambu dan polisi terlatih, namun yang terjadi, kecelakaan lalu lintas tiada hentinya terjadi dengan korban besar baik jiwa atau pun harta benda.
Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi, di ruang angkasa, di kedalaman tanah dan samudra akan selalu berada di bawah ilmu dan kekuasaan Allah. Tak satu pun dari peristiwa alam semesta yang luput dari pengawasanNya. Bukankah Dia tahu setiap helai daun yang terlepas dan jatuh ke tanah? Maha Sucilah Allah...